Dalammasa ini beliau belajar dibawah bimbingan Al-habib Umar Abdul Aziz bin Abdurrahman Syahab (sekarang pimpinan Rubath Al-Muhibbin Palembang) dan Al-Habib Nouval bin Abdullah Al-Kaff (sekarang pimpinan PonPes Darul Habib-Suka Bumi) dan Allah Yarham Al-Ustadz Abdul Karim (darul Ulum-Mekkah,beliau inilah yg mula pertama kalinya memotivasi Inilahsepenggal mau'izhah hasanah yang disampaikan oleh Habib Dr. Ahmad bin Abdullah Al-Kaff pada peringatan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Al-Haromain Asy-Syarifain, Jakarta Timur, Kamis (03/02). Ceramah berikutnya disampaikan Habib Umar bin Ahmad Al-Hamid. Habib Umar mengisahkan bagaimana kebencian Yahudi kepada kemunculan Nabi SAW CYBER88| Tegal - Selain di Jawa Tengah, Nama Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff juga sudah dikenal oleh umat muslim di penjuru tanah air.Ini karena sosoknya selalu menghiasi berbagai pertemuan-pertemuan yang bersifat keagamaan, baik dalam majelis haul maupun majelis-majelis lainnya. TeksBacaan Ratib Al Haddad Lengkap Arab Pdf Karya Al Allamah Al Imam Al Habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad Portal Kudus from · diantara sekian banyak dari keturunan bani alawi yang kita kenal di indonesia misalnya seperti fam al haddad, bin shihab, al jufri, assegaf, al aidid, bin jindan, al muchdor, al HabibAhmad bin Hamid Al-Kaff wafat di Palembang pada 25 Jumadil Akhir 1275 H/1955 M. jenazahnya dimakamkan di kompleks pemakaman Telaga 60, 14 Hulu, Palembang. Beliau meninggalkan lima anak : Dandi tarim banyak sekali mengambil pelajaran dari guru guru disana.. terutama. Alhabib Umar bin Muhammad bin hafidz, Alhabib Ali Masyhur bin Muhammmad bin salim bin Hafidz, Alhabib Abdurahman bin Hafidz, Alhabib Musa Al Kadhim bin ja'far Assegaf, Alhabib Ali aljufri, Alhabib Alwi bin Abdallah Alidrus, Asysyekh Umar bin Husen Alkhotib dll Dalammasa ini beliau belajar dibawah bimbingan dikalangan para alim ulama diantaranya yang dikenal sebagai "Payung Palembang" Al-habib Umar Abdul Aziz bin Abdurrahman Syahab (sekarang pimpinan Rubath Al-Muhibbin Palembang) dan Al-Habib Nouval bin Abdullah Al-Kaff (sekarang pimpinan PonPes Darul Habib-Suka Bumi) dan Allah Yarham Al-Ustadz Abdul oBjg. Daftar Isi Profil Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaaf Kelahiran Wafat Pendidikan Pengasuh Pesantren Sosok Pendakwah Aswaja Pandangan Terhadap Terorisme Memaknai Jihad Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT Teladan Kelahiran Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaaf lahir pada 15 Agustus 1960 di Tegal. Beliau merupakan putra dari tujuh bersaudara, dari pasangan Habib Abdullah Al-Kaff dan sang istri. Wafat Habib Thohir bin Abdullah Al-kaff wafat pada hari Kamis 3 Desember 2020, malam, pukul WIB. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal. Pendidikan Habib Thohir memulai pendidikannya dengan belajar agama kepada ayahnya, Habib Abdullah Al-Kaff, yang dikenal sebagai ulama senior di Jawa Tengah. Kemudian mengenyam pendidikan SD dan SMP Al-Khairiyah di Tegal. Baru pada tahun 1980, menjadi santri Sayid Al-Maliki di Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain Makkah. Dia menjadi santri selama enam tahun bersama adiknya, Habib Hamid bin Abdullah Al-Kaff. Habib Hamid kini dikenal sebagai mubalig dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain, Jalan Ganceng, Pondok Ranggon, Cilangkap, Jakarta Timur. Pulang ke Indonesia tahun 1986, Habib Thohir langsung terjun ke bidang dakwah, dan pernah juga menjadi ustaz di beberapa pesantren. Kini, meski berkeluarga di Pekalongan, dia lebih banyak membina umat di Tegal, khususnya di Masjid Zainal Abidin. Di masjid yang terletak di Jalan Duku Tegal itulah, dia mengadakan majelis taklim yang diberi nama “Majelis Taklim Zainal Abidin”. Pengasuh Pesantren Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaaf merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darul Hijrah Tegal. Sosok Pendakwah Aswaja Hampir dalam berbagai dakwah, entah dalam kesempatan majelis taklim, haul, ataupun seminar, Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaaf selalu memperingatkan beberapa kesesatan yang dilancarkan kepada kaum muslimin di Indonesia. Sebab Islam di Indonesia, menurutnya, adalah Islam warisan Walisanga, yaitu Ahlusunnah wal Jamaah, bukan Syiah maupun Ahmadiyah, misalnya. Nama Habib Thohir lebih banyak dikenal oleh kaum muslimin yang tinggal di pelosok-pelosok desa. Karena dia lebih senang berdakwah di daerah-daerah, bahkan masuk di pedesaan. Habib Thohir berharap, para ulama dan cendekiawan mempunyai sikap dan kepedulian untuk membentengi umat Islam dari kerusakan akidah. Kepada sesama Ahlussunah wal Jamaah, diharapkan tidak perlu lagi berdebat soal furu’iyyah masalah cabang-cabang agama, seperti tahlil, Maulid, haul, dan lainnya. “Jangan dianggap bahwa orang-orang yang menjalankan ritus ini tidak mempunyai argumentasi. Dan sewaktu berdebat dengan orang-orang semacam ini berarti berhadapan dengan saudara sendiri. Perlu diketahui juga, mayoritas umat Islam Indonesia adalah paham Ahlussunah wal Jamaah, yang senang tahlil, Maulid, haul, dan lain-lain. Dakwah semacam ini, dipastikan akan mendapat tantangan. Contoh di kota Mataram beberapa waktu lalu, sebuah pondok pesantren dibakar, karena melarang talqin. Ini bisa timbul di tempat lain,” katanya dengan nada penuh prihatin. Habib Thohir menambahkan, perdebatan semacam persoalan furu’iyyah sebaiknya segera diakhiri. Menurutnya perdebatan-perdebatan semacam itu sangat kontraproduktif bagi umat Islam. “Di saat kita membutuhkan energi, kekuatan, dan ilmu kita untuk sesuatu yang sangat berbahaya menimpa umat – terutama aliran sesat – kita kok masih berdebat soal khilafiyah?,” kata bapak dua orang putra ini. Karena panggilan rasa persatuan itulah, Habib Thohir senantiasa menggandeng semua pihak untuk bisa duduk bersama dan bahu-membahu membangun dan berdakwah untuk umat. “Jadi paham aliran sesat dan paham-paham di luar Islam, seperti sekularisme, pluralisme, dan liberalisme perlu diluruskan. Ini dapat merusak akidah umat Islam, karena paham-paham ini mengarah para pemurtadan. Alasannya sudah cukup kuat, yakni memutuskan akal, merekayasa fiqih lintas agama karena fiqih Islam dianggap tidak demokratis, dan berupaya meragukan kaidah keislaman,” kata Habib Thohir lagi. Tekadnya untuk memerangi aliran sesat semakin mantap ketika dia menjadi pemrasaran dalam seminar Sekitar Syi’ah di Aula Masjid Istiqlal pada 1997. Sikapnya terus berlanjut dengan berbagai seminar di dalam maupun luar negeri. “Kita diperintahkan oleh Nabi untuk bangkit, tidak diam. Mana yang bangkit? Siapa yang berjuang dan menantang arus ini pendangkalan akidah – Red.?” Pandangan Terhadap Terorisme Ketika disinggung tentang maraknya kegiatan terorisme yang banyak menimpa umat Islam, Habib Thohir dengan keras menentangnya. “Islam tidak mengenal teroris, keberadaan orang-orang yang melaksanakan kegiatan terorisme sangat merugikan citra Islam. Sehingga dilihat, seakan-akan Islam itu kejam, keras, tidak kenal kasih sayang.” Habib Thohir sendiri merasakan betapa masyarakat kita, dan skala yang lebih luas internasional, begitu ketat dalam menanggapi fenomena terorisme. Ia mengisahkan pernah “diinterogasi” petugas intelijen dan imigrasi di perbatasan antara Malaysia dan Singapura. Kisahnya bermula ketika dia mendapat undangan untuk mengisi peringatan haul di Masjid Ba’alawi Singapura. “Saya sampai dua jam diinterogasi, dikira teroris. Ditanya ini-itu, sampai menanyakan istri dan anak, pendidikan, sekitar dua jam. Sangat melelahkan. Itu salah satu imbas efek terorisme,” kata Habib Thohir. Bahkan tidak hanya terjadi ketika di Singapura. Pulang ke tanah air pun, dia masih merasakan efek terorisme. Ketika masuk bandara, mall, hotel, ia selalu diperiksa dengan ketat. “Ini semua karena efek samping’ suatu perbuatan saudara kita yang salah sasaran. Dan ini justru menjadi kesempatan bagi orang-orang di luar Islam untuk menjelek-jelekkan citra Islam,” komentarnya mengenai terorisme. Memaknai Jihad Karenanya, untuk menyudahi persoalan terorisme, Habib Thohir mengimbau umat Islam untuk mendefinisikan kembali makna dan hakikat jihad. Yakni, jihad tidak dibenarkan menggunakan bom. Menurutnya, teror bom hanya akan mengganggu kehidupan umat manusia. Jihad merupakan sarana dakwah, bukan tujuan, sehingga harus dilaksanakan secara baik, bermanfaat luas, dan jauh dari anarkisme dan kekerasan. Jihad itu mempunyai aturan main yang sangat luas. Jadi, berjihadlah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. “Kapan kita harus perang, kepada siapa kita berperang, dan siapa saja yang harus kita perangi? Perempuan, anak-anak, orang yang sedang beribadah sekalipun nonmuslim, tidak boleh dibunuh. Binatang tidak boleh dibunuh, bahkan pohon dan barang-barang pun tidak boleh dirusak!” Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT Thohir Al Kaff asal Tegal memiliki cara sendiri untuk menciptakan kedamaian dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satunya dengan mengajak ribuan jemaah Rotibayn dan Wali Kota Tegal Nursholeh untuk menunaikan salat Subuh berjemaah di Kawasan Objek Pantai Alam Indah PAI Kota Tegal, Jawa Tengah. Menurut Habib Thohir, melalui Shalat Subuh berjemaah yang dilaksanakan di alam terbuka, jemaah dapat melihat langsung kebesaran ciptaan Allah SWT. Selain itu, menikmati alam juga membuat kedamaian di dalam hati. Ia menyebutkan keutamaan shalat subuh berjemaah yakni besarnya pahala yang setara dengan haji dan umrah. “Saya berharap dengan berbagai keutamaan tersebut umat Islam hendaknya dapat makin menggencarkan salat Subuh berjamaah,” kata Habih Thohir belum lama ini. Teladan Beliau dikenal sebagai sosok ulama yang sangat konsisten dalam membentengi umat dari pendangkalan akidah, terutama oleh berkembangnya aliran sesat. Ulama Kota Tegal, yang dikenal anti Syiah dan berbagai aliran sesat, Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff, meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh akun Twitter Lembaga Informasi Front DPPLIF_ID pada Kamis 03/12/2020. “*إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ* *إِنْتَقَلَ إِلَى رَحْمَةِ اللّهِ تَعَالَى* TELAH BERPULANG KE RAHMATULLOH *الحبيب طاهر بن عبد الله الكاف تقال.* *AL-HABIB THOHIR BIN ABDULLAH ALKAFF TEGAL . لَهُ الفَاتِحَه….,” tulis akun tersebut pantauan pada Kamis malam sekitar pukul WIB. Kabar duka wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hijrah, Kota Tegal, Jawa Tengah itu juga diinfokan berbagai pengguna media sosial lainnya. “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Telah wafat Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff jam WIB. Semoga amal ibadah beliau di terima Allah SWT,” tulis akun infotegal infotegal, Kamis 03/12/2020 malam. Kabar wafatnya Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff juga diinformasikan di Fanspage Facebook “Al Habib Muhammad Reza Bin Muchsin Alhamid”, yang menuliskan ucapan belasungkawa dan doa untuk Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff disertai meme ucapan duka. Dikabarkan media, Habib Thohir wafat ketika menjalani penanganan medis di ruang ICU Rumah Sakit Mitra Siaga, Mejasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Kamis 03/12/2020 malam. Habib Thohir dikabarkan meninggal akibat penyakit stroke. Humas RS Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Sofyan Bahtiar saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka itu. Habib Thohir wafat saat menjalani perawatan di ruang ICU, sekitar pukul WIB, Kamis 12/03/2020. “Iya betul beliau meninggal sekitar pukul WIB. Jenazah saat ini masih di rumah sakit,” ujar dikutip PanturaPost. Menurut informasi dari dokter dan perawat, menurut Sofwan, Habib Thohir masuk ke RS pada hari Kamis 03/12/2020 sekitar pukul WIB. Habib Thohir saat itu langsung dibawa ke ruang ICU untuk tindakan medis. Baca Prof Dadang Hawari Meninggal Dunia di RSCM Dakwah di Pelosok Desa Sebagaimana diketahui, Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff dikenal sebagai salah seorang tokoh Islam yang anti Syiah. Hampir dalam berbagai dakwah, entah dalam kesempatan majelis taklim, haul, ataupun seminar, Habib Thohir selalu memperingatkan beberapa kesesatan yang dilancarkan kepada kaum Muslimin di Indonesia. “Sebab, Islam di Indonesia, menurutnya, adalah Islam warisan Walisanga, yaitu Ahlusunnah wal Jamaah, bukan Syiah maupun Ahmadiyah, misalnya,” tulis pada 14 Desember 2018. Nama Habib Thohir lebih banyak dikenal oleh kaum Muslimin yang tinggal di pelosok-pelosok desa. Sebab Habib Thohir lebih senang berdakwah di daerah-daerah bahkan sampai ke pedesaan. Habib Thohir berharap agar para ulama dan cendekiawan memiliki sikap dan kepedulian untuk membentengi umat Islam dari kerusakan akidah. Kepada sesama Ahlussunah Waljamaah, diharapkan tidak perlu lagi berdebat soal furu’iyyah atau masalah cabang-cabang agama, seperti tahlil, Maulid, haul, dan lainnya. Habib Thohir adalah satu keluarga Al-Kaff yang disebut paling keras dalam berdakwah dari tujuh bersaudara anak lelaki Habib Abdullah Al-Kaff. Sebagai pendakwah, pria kelahiraan Tegal, 15 Agustus 1960, ini dikenal sangat konsisten dalam membentengi umat dari pendangkalan akidah, terutama oleh berkembangnya aliran sesat. Berpostur tubuh tinggi tegap saat di mimbar, dai yang satu ini seperti singa podium. Ceramahnya berapi-api, membakar semangat jamaah. Terkadang nada suaranya baik air yang mengalir deras, penuh ketegasan. Gaya berdakwah sang dai memang sangat khas, dengan suara bariton yang berat dan dalam. Orasinya memang terkesan galak, penuh nada kritik namun bertanggung jawab. Dalam ceramahnya, sesekali ia selipkan canda-canda segar. Oleh karena itu, ribuan jamaah pengajiannya selalu betah mendengarkan sampai pengajian berakhir. Mengenakan baju koko putih dan bersarung, demikian tampilan sederhana habib yang sebagian besar waktunya habis untuk berdakwah ini. Masih ditulis media online tersebut, Habib Thohir mendapatkan pendidikan agama dari sang ayah, Habib Abdullah Al-Kaff, yang dikenal sebagai ulama senior di Jawa Tengah. Kemudian mengenyam pendidikan SD dan SMP Al-Khairiyah di Tegal. Baru pada tahun 1980, menjadi santri Sayid Al-Maliki di Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain Makkah. Dia menjadi santri selama enam tahun bersama adiknya, Habib Hamid bin Abdullah Al-Kaff. Habib Hamid, hingga berita tersebut dimuat, dikenal sebagai mubaligh dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain, Jalan Ganceng, Pondok Ranggon, Cilangkap, Jakarta Timur. Pulang ke Indonesia tahun 1986, Habib Thohir langsung terjun ke bidang dakwah. Ia pernah juga menjadi ustadz di sejumlah pesantren. Kini, pada 2018 itu, meski berkeluarga di Pekalongan, Habib Thohir lebih banyak membina umat di Tegal, khususnya di Masjid Zainal Abidin. Di masjid yang terletak di Jalan Duku Tegal itulah, dia mengadakan majelis taklim yang diberi nama “Majelis Taklim Zainal Abidin”. Habib Thohir berharap, Pesantren Zainal Abidin, yang sejak lama digagasnya akan bisa dibangun di Tegal. Sebab, sudah banyak orangtua yang ingin menitipkan anaknya kepada ponpes tersebut.* SKR Habib Ja'far Al-Kaff Kudus. Foto Dok. IstimewaIndonesia kembali kehilangan ulama karismatik usai Habib Ja'far bin Muhammad bin Hamid bin Umar Al-Kaff asal Kudus, Jawa Tengah, tutup usia. Ulama yang akrab disapa Habib Ja'far ini wafat di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat 1/1 karismatik ini memiliki tampilannya cukup khas dengan rambut panjang yang berpeci dan brewoknya saat berdakwah. Kabar duka wafatnya Habib Ja'far disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Madinah, Gunungpati, Semarang, Habib Umar Muthohhar. "Barusan dapat telepon dari adiknya, Bib Ja'far betul meninggal," kata Habib Umar dikutip dari Sabtu 2/1.kumparan merangkum sejumlah hal terkait wafatnya Habib Ja'far, mulai dari pemakaman hingga aktivitas semasa hidup sang habib. Berikut beberapa di antaranyaGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjemput jenazah Habib Ja'far di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/1. Foto Dok. IstimewaJenazah Habib Ja'far diterbangkan dari Samarinda menuju Semarang untuk kemudian dikebumikan di Kudus. Kedatangan jenazah sang Habib juga disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Habib Ja'far dimakamkan di Kudus. Almarhum dimakamkan di kompleks Pemakaman Muslim Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, di sebelah makam ayah dan datuknya. Habib Ja'far Al-Kaff Kudus. Foto Dok. IstimewaGubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Habib Ja'far. Ganjar merasa sangat kehilangan sosok ulama karismatik asal Kudus Ganjar, Habib Jafar merupakan sosok guru panutan yang sangat baik. Bahkan, Ganjar memiliki banyak kenangan tentang Habib Ja'far."Beliau itu sering mengatakan pada saya, 'pak Gub, saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul dinihari'. Saya tanya, 'lha buat apa Bib?' Beliau jawab, 'ya biar aman saja'," kenang merasakan duka yang amat mendalam, dia meminta agar masyarakat Jawa Tengah tidak datang ke Kudus untuk melayat karena masih pandemi COVID-19."Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Mari kita doakan beliau dari rumah masing-masing saja, agar tidak menimbulkan kerumunan. Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar menuju rumah duka Habib Ja'far di Jalan Pangeran Puger, ditutup, Sabtu 2/1. Foto Dok. IstimewaCegah Kerumunan di PemakamanPlt Bupati Kudus Hartopo melarang masyarakat dari luar daerah untuk melihat atau mendatangi proses pemulasaran jenazah Habib Ja'far. "Yang penting nanti pelayat dari luar kota kita antisipasi tidak masuk ke Kudus. Kecuali memang pihak keluarga," kata Hartopo, Sabtu 1/2. Hartopo juga telah berkoordinasi dengan Polres Kudus dan Kodim 0722/Kudus untuk ikut serta mencegah kerumunan massa saat Ja'far doakan Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019. Foto ANTARANEWSPernah Doakan Jokowi-Ma'ruf Menang PilpresHabib Ja'far sangat dikenal kalangan masyarakat Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Habib Ja'far juga menjalin hubungan baik dengan para tokoh nasional, salah satunya Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Habib Ja'far pada 2019 silam pernah mendoakan Jokowi dan Ma'ruf saat mengikuti Pilpres. Doa tersebut terlantun usai sang Habib bertemu dengan Ma'ruf di Gunungpati, Kabupaten Semarang, Selasa, 5 Februari 2019"Semoga memberikan manfaat, berkah, lancar, aman, dan makmur. Semoga Pak Jokowi menang," kata Habib Ja'far, saat itu, dikutip dari Antara, Sabtu 2/1/2021."Pak Jokowi dadekno ping pindo. Negoro aman, makmur, berkah, tentrem, ayem tenan, rukun kabeh Pak Jokowi agar dijadikan untuk kedua kalinya menang. Negara aman, makmur, berkah, tentram, damai sekali, rukun semua," kata Habib Jafar saat berdoa. Iring-iringan rombongan keluarga pengantar jasad Habib Ja'far sudah tiba di Kudus, Sabtu 2/1. Foto Dok. IstimewaProsesi pemulasaran dan pemakaman jenazah ulama karismatik ini terbilang tertib. Tidak ada kerumunan masyarakat dan protokol kesehatan juga dilakukan dengan baik. Pewarta yang hendak meliput juga dilarang ikut dan hanya sampai depan jalan raya saja. Pemkab Kudus pun menutup sejumlah ruas jalan menuju pemakaman dan juga rumah duka. Tampak personel TNI dan Polri juga ikut disiagakan mengamankan keluarga Habib Ja'far Al-kaff, Habib Muhammad Alwi Baaqil, menegaskan tidak ada acara tahlilan untuk umum di rumah duka. "Anjuran pemerintah tahlil untuk keluarga sendiri. Protokol kesehatan semaksimal mungkin kita laksanakan. Saya diminta keluarga untuk membantu, saya berkoordinasi Kapolres bisa bekerja sama dengan baik. Kita pokoknya bersinergi," kata Habib jalan, Habib Ja' video menarik di bawah ini.